< Perempuan dan Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur’an

Perempuan dan Ilmu Pengetahuan dalam Al-Qur’an

2021-01-22 15:59:53

amirfath.com, Artikel (29), Jan 2021 – Islam datang memuliakan perempuan setelah pada zaman jahiliyah mereka direndahkan. Kini, masyarakat yang tidak mengenal Islam ternyata lebih parah dalam merendahkan perempuan.

            Jhons Hopkins, seorang peneliti dar Meryland, berhasil mengumpulkan data tentang dua juta perempuan yang diperjual belikan setiap tahun. 120 ribu perempuan dari Eropa Timur telah dikirim ke wilayah Eropa Barat untuk tujuan tersebut. 15 ribu perempuan telah diperjual-belikan sebagai budak seks di beberapa kota di Amerika dengan hara 10 ribu dollar. Lebih dari 200 ribu gadis Nepal dengan usia empat belass tahunan, telah diperjual belikan di India setiap tahun. Sekitar 10 ribu gadis-gadis Rusia juga telah diseludupkan ke Israel untuk menjadi budak seks dan wanita penghibur.

Islam Memuliakan Perempuan

                Islam tidak merendahkan perempuan. Lebih dari itu, Islam memposisikan perempuan sebagai partner laki-laki. Perempuan berperan sebagai istri yang akan mengandung, melahirkan, serta membina anak-anak. Karena tugas yang berat ini, Allah tidak mewajibkan perempuan mencari nafkah tapi mereka harus menjadi tempat berteduh bagi para para suami setelah mereka ellah mencari nafkah. Inilah makna ayat litaskunuu ilaihaa (agar engkau para suami yang berteduh kepada istri). jadi, pereintah agar ibu harus selalu standbay dirumah adalah sebuah kemuliaan karena yang ditunggu adalah suami. Dalam konteks inilah ayat waqarna fii buyutikunna (dan hendaklah engkau kaum ibu beridam dirumahmu) bisa kita pahami. Jadi tidak ada maksud menghina perempuan, tetapi justru memuliakan.

Perempuan Harus Berilmu

                Tidak ada beda dalam islam antara perempuan dan laki-laki dalam mencari ilmu. Surah Al-Mujadilah (580 11: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”

                Kalimat orang-orang yang beriman, disini mencakup Mukmin laki-laki dan Mukmin perempuan. Derajat seseorang laki-laki atau perempuan, jika ia beriman dan berilmu akan jauh lebih tinggi di atas laki-laki atau perempuan yang beriman tapi tidak berusaha menuntut ilmu.

                Dalam ayat-ayat Al-Qur’an kita banyak menemukan teks yang mendorong perempuan agar belajar ilmu. Tidak saja ilmu akhirat tetapi juga ilmu dunia. Diantara ilmu dunia itu yang ahrus dimiliki oleh oara wanita antara lain ilmu tentang seks, kandungan, dan menyusui anak.

  1. Larangan hubungan seks dalam kondisi haid

Allah berfirman dalam surah Al Baqarah (2) 222 : “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah : “Haidh itu adalah kotoran”oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”

Ternyata penemuan ilmuwan dalam hal ini menguatkan betapa Allah memang menurunkan larangan tersebut agar manusia selamat dari akibat yang sangat mengancam.

Gesekan yang terjadi pada vagina akan memperbesar peluang terjadinya infeksi karena kemungkinan terjadinya luka lecet. Jika hubungan seks dilakukan akan mempermudah peradangan dan infeksi merambah ke dalam Rahim. Hubungan saat haid juga mengakibatkan pembekuan darah kotor dan semakin menambah jumlah darah yang harus keluar. Ini akan berdampak buruk bagi Rahim. Tidak saja menimbulkan kemandulan dan penyakit kanker.

Bagi laki-laki kondisi ini bisa menimbulkan infeksi saluran kencing. Dari sini bisa berkembang ke wilayah saluran pembuangan dan reproduksi. Ini baru sebagian dampak yang ditemukan, Allah swt. Tentu lebih tahu apa maksud dari bahaya yang disebutkan dalam ayat di atas.

  • Kandungan, Rahim yang sangat kokoh (fii qaarin makiin)

Dalam surah Al Mursalaat (77) 20-24 Allah berfirman : “Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina? Kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (Rahim), sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan”

Di sini perempuan, khususnya para ibu, harus mengerti apa maksud ‘tempat yang kokoh’ ini (fii qaraarim makiin), inilah Rahim. Mari kita lihat penjelasan dokter mengenai Rahim. Pertama, Rahim terletak di dalam rongga tulang punggul bagian depan bawah di balik kandung kemih, dan terdiri dari tiga dimensi : badan Rahim, leher Rahim, dan bagian sempat yang menghubungkan keduanya.

Kedua, Rahim dikelilingi oleh tulang panggul yang terdiri dari kumpulan tulang-tulang keras. Dibelakang ada tulang ekor dan tulang tungging, lalu disamping kanan dan kiri ada tulang pinggang. Ada lagi pelindung dari depan yaitu tulang yang berada di atas kemaluan.

Ketiga, adanya tali Rahim yang berfungsi menahan kandungan agar tidak berubah posisi. Pergeseran Rahim ke belakang sebelum terjadi kehamilan akan menyebabkan kemandulan, karena air mani menjadi terhalang untuk sampai kesana. Apabila ini terjadi setelah pembuahan akan menyebabkan keguruan. Ini semua menunjukkan betapa ayat fii qaraariim makiin telah menunjukkan hakikan sebenarnya.

  • Perintah Menyusui Anak (Radha’ah)

Dalam surah Al Baqarah 233, Allah berfirman “Dan Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”

Apa rahasia ASI? Penemuan ilmiah menunjukkan bahwa ASI tidak bisa dibandingkan dengan air susu lainnya. Pertama, struktur ASI setiap saat berkembang sesuai dengan kebutuhan bayi. Di dalamnya terkandung gizi yang sangat membantu pertumbuhan bayi. Berbeda dengan susu buatan yang strukturnya statis.

Kedua, ASI sangat mudah dicerna. Ia mengandung ragi penghancuran dan snagat membantu ragi yang ada dalam lambung bayi. Karenanya dengan mudah lambung dapat mengosongkan isinya setelah 1.5 jam. Sementara susu buatan membuat pencernaan bayi berjalan lambat sampai tiga atau empat jam. Strilisasi ASI lebih terjamin. Sementara susu buatan tidak terjamin dari pencernaan.

Ketiga, tingkat kehangatan ASI lebih stabil, dan ini tidak bisa ditemukan dalam susu buatan. ASI juga mengandung antigen yang beragam yang bisa membantu bayi untuk melawan penyakit, sementara ini tidak ada susu buatan. Dan banyak kebaikan lainnya.

Dari pembahasan di atas jelas bahwa seorang perempuan dalam Islam sangat didprpng dalam meningkatkan ilmu pengetahuannya. Di atas belum dibahas mengenai kewajiban seorang ibu pada anak-anaknya serta bagaimana mendidik mereka secara baik. Semua ini membutuhkan ilmu dan ini tugas seorang ibu. Wallahu a’lam bishawwab.